Minggu, 18 Oktober 2015

Bersyukur itu jauh lebih indah, selama waktu masih ada

“Children forget that sometimes they think of themselves as a burden instead of a wish granted.”

Nyambung ggk ya kata-kata diatas dengan apa yang akan dituliskan?
Ini tentang kehidupan aku pribadi, kehidupan yang sekarang aku alami tidaklah pernah ada dalam daftar cita-citaku saat aku masih kecil dulu. Bahkan saat aku telah remaja dan mengenal dunia lebih dewasa aku tetap tidak pernah berpikir akan hari ini sebelumnya. 

Dan ternyata waktu memang tidak bisa kita kendalikan, dia akan terus mengalir sekalipun hal-hal pahit yang mungkin kita alami. Aku juga tidak pernah bermimpi atau mencita-citakan akan menjadi orang yang terlalu cepat kehilangan kedua orangtuaku. Dan ketika adikku tersayang pergi menghadap BAPA Surgawi, itupun tidak ada dalam daftar cita-citaku ketika dahulu. Tetapi itulah hidup... suka atau tidak semua akan berlalu.






Sejalannya waktu, aku belajar dari kehidupan ini. Jatuh, bangun, jatuh lagi dan jatuh... hingga akhirnya aku harus berani mengambil keputusan untuk bangkit. Aku selalu mengajarkan adik-adik yang aku didik untuk menentukan pilihan. Sebab hidup adalah pilihan. Jika kita memilih bahagia, percayalah itu yang akan kita terima dariNYA. Hanya saja tetap ada harga yang harus dibayar untuk semua itu. Dan aku menamainya penyerahan Total dan tetap bersabar sambil selalu mengucap syukur, karena tidaklah selamanya TUHAN  akan membiarkan airmata ini mengalir. Ada masanya airmata kita yang ditampung dikirbatNYA itu akan kembali pada kita dalam bentuk suatu kebahagiaan yang abadi. 

So.... daripada mengeluh mendingan juga kita bersyukur, karena itu akan memuliakan TUHAN dan menyenangkan hatinya. Biarlah semua yang sudah berlalu hilang dan lenyap bersama angin yang aku namakan waktu. Percayalah ada masanya buah kesabaran dan rasa syukur itu akan manis kita kecap. Sampai selamanya. 

Tuhan Yesus memberkati kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar