Senin, 19 Oktober 2015

Permen menyebalkan








Kau tiba-tiba datang ke hadapanku
Menyodorkan permen warna warni
Ahh, kau tahu pasti permen ini adalah kesukaanku
Permen yang dulu sering kita nikmati bersama
Dulu, sebelum kemudian kau pergi begitu saja
Aku bergeming, masih kesal karena kepergianmu yang tanpa basa-basi
Aku berpindah tempat, sengaja menghindarimu
Tapi kau masih mengikuti
Tanpa bicara kembali kau menyodorkan permen warna warni di tanganmu itu
Permen itu menggoda, terbayang rasa manisnya di mulutku
Kutelan ludah sambil kemudian berpaling lagi
Kau tak menyerah, tetap kau ikuti aku
Sambil tetap menyodorkan tangan penuh permen warna warni itu
Kali ini kuberanikan diri menatap matamu
Kau tersenyum, senyuman yang meluluhkan
Aku terdiam sejenak
Tampaknya permen ini tak berbahaya
Aku sudah benar-benar tergoda
Warna-warni permen itu
Bayangan Rasa manis yang memenuhi mulutku
Ditambah senyuman meluluhkan itu
Ahh, tampaknya permen ini tak berbahaya
Baiklah
Kugerakkan tangan untuk meraih permen-permen itu
Saat aku hampir menyentuhnya
Kau tarik kembali tanganmu
Menggenggam permenmu erat-erat
Lalu kembali pergi tanpa kata
Meninggalkan aku
Menangis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar